Jumat, 05 Desember 2008

Posting pertama mengenai ayunan terapi

Perancangan Ayunan Terapi untuk Siswa SLB-C Karya Bhakti Boro-Purworejo

Bagi anak bermain adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi seperti halnya makan dan minum. Bermain membantu anak mengembangkan semua aspek kepribadiannya yakni perkembangan fisik motorik, emosional, sosial, moral dan mental-intelektual, termasuk perkembangan aktifitasnya. Melalui bermain anak dapat memuaskan semua kebutuhan emosionalnya, mengembangkan keinginannya untuk bereksplorasi dan memenuhi rasa keingintahuanya. Definisi bermain berlaku sampai tua. Hanya saja, orang dewasa menyebutnya bukan bermain, melainkan berekreasi.

Karena kegiatan bermain di SLB-C Karya Bhakti itu penting untuk melatih anak-anak yang mengalami cacat tubuh maka di SLB tersebut dilengkapi dengan beberapa alat bermain. Salah satunya yang menjadi pengamatan adalah mainan ayunan. Rancangan ayunan ini dibuat sedemikian rupa sehingga mainan ayunan dapat digunakan dengan aman tanpa menganggu aktivitas anak.

Ayunan ini khusus dirancang untuk anak SLB C, jadi desain dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan. Bentuk ayunan ini dibuat segiempat mirip seperti kursi taman, hal ini dilakukukan agar para guru dapat mendampingi anak-anak ketika melakukan terapi. Pada bagian dudukan dilengkapi dengan sandaran dan pijakan kaki yang disertai dengan alat pijat refleksi. Dalam mendesain alat terapi untuk sandaran dan pijakan kaki ini diperlukan konsultasi ke ahli terapi. Alat pijat refleksi untuk bagian sandaran dan pijakan kaki dibuat berbeda bentuknya. Untuk sandaran alat terapi dibuat cekung. Sedangkan untuk pijakan kaki dibuat cembung. Tiang ayunan dirancang supaya dapat ditanam di tanah, hal ini dimaksudkan agar tiang tetap kokoh pada saat ayunan berayun.

Gambar Prototype Ayunan terapi


Ayunan Terapi ketika digunakan

Tujuan dirancang ayunan terapi ini adalah digunakan untuk bermain sambil menjaga kesehatan. Diharapkan dengan dirancang alat terapi ini dapat dipergunakan untuk memperlancar peredaran darah dan sistem saraf sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

Pada saat pembuatan prototipe ayunan terapi banyak kesulitan yang dihadapi, seperti pada pembuatan alat terapi untuk sandaran dan pijakan kaki. Hal ini disebabkan di daerah Yogyakarta tidak ada kerajinan alat pijat refleksi. Karena kesulitan pembuatan sandaran dan pijakan kaki tersebut maka prototipe ayunan terapi masih mengalami banyak kekurangan.



Tidak ada komentar: