Senin, 16 Februari 2009

Zombie...Siapa Takut?


Beberapa bulan terakhir ini saya sering sekali bermimpi buruk. Dan kebanyakan mimpi buruk tersebut tentang hal-hal yang menakutkan seperti saya sedang berada dalam suatu ruangan dan dalam ruangan tersebut saya dikelilingi oleh sekumpulan zombie (sama seperti dalam film Dawn Of The Dead, bagi yang pernah nonton pasti tahu dan bagi yang belum nonton segeralah pinjam CD atau DVD nya di rental-rental film terdekat langganan anda he3). Kemudian untuk beberapa saat saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri, apakah Zombie itu benar-benar ada ? Jika ada, apakah sama seperti dalam film atau game ? Untuk mengatasi rasa penasaran plus rasa takut saya tersebut, maka saya coba untuk mencari beberapa referensi yang berhubungan tentang zombie di internet (sebenarnya artikel ini sudah dimuat di majalah Hai beberapa tahun yang lalu) dan kenyataan yang saya dapatkan di lapangan dapat benar-benar mengejutkan saya. Enjoy !

Dari hasil penelusuran saya ada beberapa referensi yang saya dapatkan bahwa Zombie memang benar-benar ada. Zombie sebenarnya berasal dari pulai Haiti di Karibia. Mereka adalah orang-orang mati dan kemudian dihidupkan kembali oleh pendeta voodoo, dan dimanfaatkan untuk dijadikan budak selama sisa hidup mereka yang sangat menyedihkan. Orang-orang mati tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya ‘mati’ atau lebih tepanya sekarat atau mati suri. Mereka dibuat tampak seperti orang mati. Mereka dapat bergerak, makan, mendengar, berbicara, namun mereka tidak mempunyai ingatan dan wawasan tentang kondisi mereka sendiri saat itu.

Di referensi tersebut, ada suatu kasus dimana seseorang yang telah menjadi Zombie tersadar kembali menjadi manusia normal. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1962 di Haiti, seorang laki-laki yang bernama Claivius Narcisse dijual kepada seorang tuan Zombie oleh saudara laki-lakinya nya. Hal tersebut dilakukan karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun,sebenarnya ia tidak benar-benar mati,namun malah dijadikan zombie dan diperkerjakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Dua tahun kemudian, si tuan Zombie pun meninggal dunia dan Clavius ini mengembara melintasi pulau dalam keadaan linglung selama 16 tahun. Setelah itu, pengaruh obat-obatan yang ada pada dirinya berangsur-angsur menghilang. Pada tahun 1980, Claivius menemukan saudara perempuannya di suatu pasar. Pada mulanya saudarinya itu tidak mengenal dirinya. Namun setelah Claivius menceritakan berbagai pengalaman mereka pada waktu masa kecil yang hanya mereka sendiri yang tahu, akhirnya saudarinya itu percaya.

Dalam referensi tersebut juga disebutkan bahwasanya ada ahli etnobiologi bernama Dr. Wade Davis dari Harvard University, pergi ke Haiti untuk menyelidiki kebenaran tentang cerita tersebut. Dr. Wade tersebut bahkan menemukan proses pembuatan Zombie. Untuk bahan-bahan kimia pembuatan Zombie adalah sebagai berikut :
  • Kulit Katak. Kulit katak yang biasa disebut “bufo bufo bufo”. Ada 3 kandungan kimia pada kulit katak tersebut yaitu biogenik amina, bufogenik, dan bufotoksin. Salah satu efeknya adalah menghilangkan rasa sakit lebih kuat dari kokain.

  • Ikan Puffer. Ikan puffer dikenal dengan nama fugo di Jepang. Ikan Puffer ini mengandung Racun yang disebut sebagai “tetrodotoksin” yaitu racun syaraf yang mematikan. Efeknya lebih kuat 160000 kali dari kokain. Banyak kasus dimana ada orang yang sadar setelah dinyatakan mati selama beberapa hari akibat memakan racun ini. Ikan fugo sebenarnya dapat dimakan tapi harus diolah oleh orang yang ahli sehingga racun yang terdapat pada kelenjar antara kulit dan sisik ikan fugo tersebut hilang. Daging dan otaknya mengandung berbagai lemak dan protein yang sangat baik untuk tubuh.

  • Datura (rumput jimpson) atau nama latinnya brugmansia candida. Datura mengandung bahan kimia antropin, hyoskiamin, dan skopolamin, yang dapat memberikan efek halusinogen kuat jika diberikan dalam dosis yang tepat. Selain itu, zat-zat kimia ini juga dapat menghapus ingatan, menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Di Haiti kebanyakan Zombie dibuat dari orang yang sudah dikuburkan, namun belum sepenuhnya meninggal. Karena udaranya yang sangat panas di Haiti, orang yang sudah dianggap meninggal akan segera dikuburkan agar tidak membusuk. Padahal, belum tentu orang tersebut sudah meninggal sepenuhnya, bisa saja orang tersebut pingsan, koma, mati suri, atau sebagainya. Keadaan ini dimanfaatkan oleh para tuan Zombie untuk menggali kuburan dan mencari-cari orang yang masih ‘hidup’ lalu dengan segera ia memberi ramuan kulit katak dan ikan puffer untuk semakin memperlambat aliran darah dan detak jantung ditambah dengan ramuan rumput jimpsons untuk menghilangkan ingatan dan memutus hubungan si calon Zombie dengan realitas, bahkan hingga tidak mengenali dirinya sendiri. Kemudian, Zombie ini akan dijadikan budak, biasanya bekerja di perkebunan tebu. Jika para Zombie seakan-akan terlihat mulai pulih, maka tuan Zombie memberikan kembali ramuan rumput jimpsons.

Jika anda masih penasaran anda dapat mencari referensi lain seperti di bawah ini:
  • Caulfield, Catherine, “The Chemistry of The Living Dead”, New Scientist, 15 Desember 1983, hlm. 796.
  • Isbister, Geoffrey K. dkk., “Puffer fish poisoning : a potentially life-threatening condition”, Medical Journal of Australia, 2/16 Desember 2002, hlm. 650 – 653.
  • Kruszelnicki, Karl Dr.,”Great Mythconceptions”, Harper Collins Publishers Pty Ltd, Australia, 2004.

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik adalah ternyata Zombie tidak seperti yang ada di film atau game yang digambarkan begitu menakutkan, penuh dengan darah dan selalu menyerang manusia. Dan apa yang menjadi ketakutan saya hanyalah khayalan yang tidak terbukti benar.

Tidak ada komentar: